KilasDunia - Rumah kos di kawasan Pejaten, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, ternyata tidak hanya digunakan Sitok Srengenge untuk mencabuli korbannya. Istri Sitok, Farah Maulida, yang tinggal di Yogyakarta juga sering diajak menginap di kos mewah itu.
"Istrinya kadang-kadang datang. Kadang-kadang juga setahu saya (Sitok) pulang ke Yogya karena anaknya di sana jarang dibawa ke sini," kata penjaga dan sopir pemilik kos, R, ketika ditemui merdeka.com, Kamis (5/12).
Sitok diketahui telah menempati kos tersebut selama lebih kurang dua tahun sebelum dia memutuskan untuk pindah ke Bali.
Menurut R, selama Sitok masih menetap di kos tersebut, dia hanya lebih sering membawa istrinya untuk menginap. Selain istrinya, teman laki-laki Sitok yang juga bekerja di Komunitas Salihara juga tak jarang selalu mampir.
"Tidak tahu malah saya kalau itu (perempuan lain selain istri). Kalau temen, ya banyak temen-temen cowok aja setahu saya. Ada juga temennya Pak Sitok ibu-ibu tinggal di daerah situ itu, temen kerja di sana juga mungkin (Salihara)," ujarnya.
R pun mengatakan jarang melihat anak Sitok dibawa ke kos kecuali istrinya. R mengaku hanya beberapa kali saja pernah melihat anak perempuan dari sastrawan tersebut.
"Kalau anaknya ya saya kurang tahu. Cuma ada anak perempuannya satu agak gendut itu pernah juga ke sini," imbuh R.
Minggu lalu Sitok Srengenge dilaporkan RW (22), mahasiswi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia (UI), ke Polda Metro Jaya dengan tuduhan menghamilinya. Selain RW, seorang mahasiswi di Bandung juga mengaku menjadi korban pelecehan seksual Sitok, meski tidak sampai disetubuhi. Setelah kasus itu, Sitok tidak pernah memunculkan diri ke publik.
Comments
Post a Comment