Skip to main content

Adab - Adab Berkenderaan


BAB I

PENDAHULUAN


A.  Latar belakang
Islam adalah agama yang di turunkan Allah swt. Kepada nabi Muhammad saw. Dan di dalamnya terdapat aturan yang harus di lakukan.  Salah satu aturan yang harus kita lakukan adalah bagaimana adab berkendaraan.
Kita sebagai mana yang hidup di zaman serba cannggih ini, pasti memerlukan teknologi sperti alat transportasi.
Dalam makalah ini saya akan mencoba membahas tentang bagaimana adab berkendaraan menurut syariat islam.
B.  Rumusan maslah
Berdasarkan latar belakang yang telah di kemukakan, maka berikut rumusan masalah dalam makalah ini:
·         Adab-adab berkendaraan
C.     Tujuan Penukisan
makalah ini di susun bertujuan untuk :
·         Kita mengetahui bagaimana adab ketika berkendaraan









BAB II
PEMBAHASAN
Melihat perkembangan zaman yang serba canggih dengan teknologi, manusia pun membuat alat trasnportasi. Dahulu orang-orang hanya menggunakan binatang-binatang  seperti onta dan keledai, tetapi dengan kecanggihan teknologi sekarang mereka pun membuat alat transportasi yang lebih bagus, kuat, indah dan cepat seperti motor, mobil, pesawat dan lainnya. Alla swt berfirman dalam Qs An-nahl:8
    والْخَيْلَ وَالْبِغالَ وَالْحَمِيرَ لِتَرْكَبُوها وَزِينَةً وَيَخْلُقُ مَا لا تَعْلَمُونَ

Artinya: “ Dan (Dia tela menciptakan) kuda, bagal dan leledai, agar kamu menungganginya (menjadikannya) perhiasan, dan Allah menciptakan apa yang tidak kamu mengetahuinya.”
Allah swt menciptakan itu semua sebagai fasilitas bagi kita, hendaknya kita selalu mensyukuri nikmat apa yang telah diberikan. Dengan adanya transportasi yang bagus, indah dan cepat tersebut, kita dengan mudah pergi kemana-mana dengan cepat sampai ketempat tujuan kita seperti pergi ke kantor, kuliah, atau bahkan pergi tamasya bersama keluarga.
Oleh karena itu, kita harus memekirkan dan mengetahui adab-adab berkendaraan, sebagai bukti kita mensyukuri nikmat Allah swt.
Adapun adab-adab berkendaraan yaitu:
1.      Mempersiapkan transportasi
Awal kita memulai berkendaraan, hendaknya mempersiapkan transportasi yang akan digunakan dan memeriksa alat kendaraat tersebut, seperti mesin dan bahan.
2.      Niat yang baik
Apabila kita pergi memulai perjalan ke suatu daerah atau tempay, maka dianjurkan memulainya dengan niat yang baik, agar dalam perjalan selamat dan sampai tujuan seperti menyambung saliturahmi, mencari nafkah, menuntut ilmu dengan mengharapkan ridho dan berkah dari Allah. Selain niat yang baik, hendaknya kita dianjurkan juga berdoa untuk keselamatan diri agar terhindar dan dijauhi dari segala musibah.

3.      Berdoa
Hal yang harus diperhatikan dalam berkendaraan adalah berdoa. Ketika kita hendak menaiki kendaraan hendaknya terlebih dahulu membaca doa dan dibarengi dengan berdzikir.
Sebelum kita berdoa mulai dengan membaca lafaz bismillah, karena pada suatu ketika Ali ibn thalib di datangi sebuah kendaraan, lalu ia menaikinya dengan membaca  bismillah, dan ketika ia duduk di atas kendaraan tersebut ia mengucapkan alhamdulillha, kemudian beliau berdoa:







“Maha suci Allah Yang telah menundukkan kendaraan ini untuk kami, padahal sebelumnya kami tiada menguasainya, dan kami pastilah akan kembali kepada Tuhan kami. Lalu beliau mengucapkan : Alhamdulillah 3 x, dilanjutkan dengan ucapan Allahu Akbar (takbir) 3 x,  dan ditutup dengan ucapan: “Maha Suci Engkau, sungguh aku telah banyak menzhalimi diriku sendiri, maka ampunilah hambamu ini, karena sesungguhnya tiada yang kuasa mengampuni dosa selain Engkau.” Riwayat Abu Dawud dan At Tirmizy.
Setelah itu kita dianjurkan berdzikir
4.      Dzikir safar
Ketika melakukan perjalan,  setelah kendaraan maju hendaknya selalu berdzikir yang dibaca dalam hati, hingga kita sampai tujuan. Dan dianjurkan juga membaca doa yang diajarkan Nabi saw.







Artinya: Ya Allah! Sesungguh-nya kami memohon kebaikan dan taqwa dalam bepergian ini, kami mohon per-buatan yang meridhakanMu. Ya Allah! Permudahlah perjalanan kami ini, dan dekatkan jaraknya bagi kami. Ya Allah! Engkau-lah teman dalam bepergian dan yang mengurusi keluarga(ku). Ya Allah! Sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kelelahan dalam bepergian, pemandangan yang menyedihkan dan perubahan yang jelek dalam harta dan keluarga”.(HR.MUSLIM)

5.      Tidak membebani kendaraan
Tidak membebani kendaraan dengan beban yang melampaui kapasitas. Seringkali kita melihat di jalan raya begitu banyak orang yang mengemudikan sepeda motor membawa beban yang melampaui batas, karna akan dapat mengakibatkan kendaraan bisa mogok bahkan kecelakaan.
Seorang sahabat yang bernama Abdullah bin Ja’far -radhiyallahu ‘anhu- pernah berkata, “Beliau masuk kedalam kebun laki-laki Anshar. Tiba tiba ada seekor onta. Tatkala Nabi -Shallallahu ‘alaihi wasallam- melihatnya, maka onta itu merintih dan bercucuran air matanya. Lalu Nabi -Shallallahu ‘alaihi wasallam- mendatanginya seraya mengusap dari perutnya sampai ke punuknya dan tulang telinganya, maka tenanglah onta itu. Kemudian beliau bersabda, “Siapakah pemilik onta ini, Onta ini milik siapa?” Lalu datanglah seorang pemuda Anshar seraya berkata, “Onta itu milikku, wahai Rasulullah”. Maka Nabi -Shallallahu ‘alaihi wasallam- bersabda.




“Tidakkah engkau bertakwa kepada Allah dalam binatang ini, yang telah dijadikan sebagai milikmu oleh Allah, karena ia (binatang ini) telah mengadu kepadaku bahwa engkau telah membuatnya letih dan lapar”.(HR.MUSLIM )





6.      Mematuhi peraturan lalu lintas

Memperhatikan rambu-rambu keselamatan.  Keselamatan merupakan hal yang perlu diperhatikan. Saat berkendaraan penting untuk mengikuti aturan dan rambu-rambu keselamatan. Misalnya mengenakan sabuk pengaman, menggunakan helm bagi pengendara sepeda motor. Peraturan lalu lintas yang dibuat untuk menjaga keselamatan itu harus dipatuhi karena yang membuat peraturan tersebut adalah pemerintah dan sebagai ulil amri.


7.      Meperlambat laju kendaraan ketika berjalan di jalan sempit dan mempercepat kendaraan ketika di jalan lapang.

Nabi -Shallallahu 'alaihi wa sallam- bersabda ketika menegur seorang sahabat yang cepat dan tergesa-gesa dalam menuntun perjalanan para wanita yang menyertai Nabi -Shallallahu 'alaihi wa sallam- berhaji,
وَيْحَكَ يَا أَنْجَشَةُ رُوَيْدَكَ سَوْقَكَ بِالْقَوَارِيْرِ
"Wahai Anjasyah, celaka engkau ! Pelanlah engkau dalam menuntun para wanita".(HR.BUKHARI)


Al-Imam An-Nawawiy-rahimahullah- berkata saat menyebutkan penafsiran ulama tentang makna hadits ini, “Sesungguhnya yang dimaksudkan hadits ini adalah pelan dalam berjalan, karena jika onta mendengar al-hida’ (nyanyian hewan), maka ia akan cepat dalam berjalan; onta akan merasa senang, dan membuat penumpangnya kaget, dan penat. Maka Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- melarangnya dari hal itu (al-hida’), karena para wanita akan lemah saat kerasnya gerakan, dan beliau khawatir tersakitinya para wanita dan jatuhnya mereka”.

Maka sepantasnya ketika berkendaraan, kita tenang dan tidak terburu-buru, karena terburu-buru itu datangnya dari setan. Boleh mempercepat kendaraan jika tidak melampaui batas sehingga ia dianggap terburu-buru, jika ada kemaslahatan, dan tidak menimbulkan kerugian dan bahaya.tidamenimbulkan kerugian dan bahaya.
8.      Tidak ugal-ugalan

Hendaklah kita memperhatikan keselamatan diri kita dan keselamatan orang lain ketika berkendara. Jangan sampai kita menjadi sebab tertumpahnya darah seseorang serta rusaknya harta saudara kita. Padahal Nabi -Shollallahu ‘alaihi wasallam- bersabda.

 “Sesungguhnya darah dan harta kalian adalah haram (mulia) atas kalian seperti haramnya hari kalian ini, di bulan kalian ini, di negeri kalian ini”.( HR. Muslim )
Jadi, darah dan harta seorang muslim adalah haram kita ganggu, apalagi ditumpahkan dan dirusak, karena harta dan darah seorang muslim memiliki kemuliaan di sisi Allah.
Ada kebiasaan buruk menimpa sebagian tempat di Indonesia Raya, adanya sebagian pemuda yang ugal-ugalan memamerkan kelincahan mereka dalam mengendarai motor atau mobil di jalan raya. Ulah ugal-ugalan seperti ini bisa mengganggu, dan membuat takut bagi kaum muslimin yang berseliweran, dan berada dekat dengan TKP (tempat kejadian peristiwa). Bahkan terkadang mereka menabrak sebagian orang sehingga orang-orang merasa kaget dan takut lewat, karena mendengar suara dentuman knalpot mereka yang dirancang bagaikan suara meriam. Padahal di dalam Islam, Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- melarang kita mengagetkan seorang muslim.
Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda ketika menegur sebagian sahabat yang menyembunyikan tongkat saudaranya sehingga ia panik,
لَايَحِلُّ لِمُسْلِمٍ أَنْ يُرَوِّعَ مُسْلِمًا
“Tidak halal bagi seorang muslim untuk membuat takut seorang muslim”. (HR. Abu Dawud)
Kagetnya sahabat yang tertidur ini akibat ulah temannya, jika dibanding dengan kaget, dan takutnya kaum muslimin yang lewat atau berada di lokasi balapan, maka kita bisa pastikan bahwa balapan liar seperti ini, hukumnya haram. Apalagi pemerintah sendiri melarang hal tersebut, karena menelurkan bahaya bagi diri mereka, dan masyarakat !!
9.      Pemilik kendaraan lebih berhak duduk di depan
Apabila kita  yang memiliki sesuatu maka kita lebih berhak atas sesuatu tersebut dari orang selainnya. dan mengendarai kendaraan yang hidup atau yang benda mati hukumnya sama,  maka pemilik onta atau kuda atau (mobil) lebih berhak berada di depan kendaraannya dan didahulukan daripada yang lainnya. Maka tidaklah seseorang mengendarai kendaraannya dibagian depan kecuali dengan izin pemiliknya.
Hadits Buraidah radhiallahu ‘anhu menjelaskan hal tersebut dan beliau berkata :
“Ketika Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berjalan datang seorang laki-laki berserta keledai, orang itu berkata : wahai Rasulullah naiklah. Orang itu mundur ke belakang, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata : “ Tidak kamu yang lebih berhak di depan kendaraanmu dari pada saya kecuali kamu jadikan hal itu untukku “. Orang itu berkata : Saya telah menjadikannya untukmu, maka beliau pun mengendarainya”.
10.          Mendahului pejalan kaki dengan memberi salam
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:


 “Hendaknya pengendara lebih dahulu mengucapkan salam kepada pejalan kaki, dan pejalan kaki labih dahulu mengucapkan salam kepada yang sedang duduk, dan yang berjumlah sedikit lebih dahuu mengucapkan salam kepada yang berjumlah banyak.” Muttafaqun ‘alaih
Ibnu Hajar Al Asqalani berkata: “Penunggang kendaraan dianjurkan untuk lebih dahulu mengucapkan salam, agar ia terhindar dari kesombongan karena kendaraan yang ia tunggangi. Dengan demikian ia dapat menjaga kerendahan hatinya.” (Fathul Bary)
 Ketika seseorang  sedang berjalan kaki, dan tiba-tiba kita mengendarai mobil mewah mengurangi kecepatan laju kendaraan dan dengan suara yang santun mengucapkan salam kepada orang yang berjalan. Apa dan bagaimana kesan yang timbul dalam hati orang tersebut kala itu? Dan bagaimanakah perasaan kita bila orang lain dengan kendaraan mewahnya melintas dengan kecepatan tinggi. Terlebih bila pengendara tersebut adalah orang yang mengenal kita?

















BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Dari paparan diatas tadi dapat kita ambil simpulan, bahwa dengan kita mengetahui adab berkendaraan kita lebih berhati-hati dalam mengendarai kendaraan tersebut.

Comments

Popular posts from this blog

Pengertian Positivisme

Pengertian Positivisme Pengertian Positivisme secara etimologi berasal dari kata positive, yang dalam bahasa filsafat bermakna sebagai suatu peristiwa yang benar-benar terjadi, yang dapat dialami sebagai suatu realita. Ini berarti, apa yang disebut sebagai positif bertentangan dengan apa yang hanya ada di dalam angan-angan (impian), atau terdiri dari apa yang hanya merupakan konstruksi atas kreasi kemampuan untuk berpikir dari akal manusia. Dapat disimpulkan pengertian positivisme secara terminologis berarti merupakan suatu paham yang dalam ‘pencapaian kebenaran’-nya bersumber dan berpangkal pada kejadian yang benar-benar terjadi. Segala hal diluar itu, sama sekali tidak dikaji dalam positivisme. Tokoh aliran ini adalah August Comte (1798-1857). Pada dasarnya positivisme bukanlah suatu aliran yang khas berdiri sendiri. Ia hanya menyempurnakan empirisme dan rasionalisme. Dengan kata lain, ia menyempurnakan metode ilmiah (scientific method) dengan memasukkan perlunya ekspe

MAKALAH TENTANG PUASA

BAB I PENDAHULUAN A.     Latarbelakang Seperti yang kita ketahui agama islam mempunyai lima rukun islam yang salah satunya ialah puasa, yang mana puasa termasuk rukun islam yang keempat. Karena puasa itu termasuk rukun islam jadi, semua umat islam wajib melaksanakannya namun pada kenyataannya banyak umat islam yang tidak melaksanakannya, karena apa? Itu semua karena mereka tidak mengetahui manfaat dan hikmah puasa. Bahkan, umat muslim juga masih banyak yang tidak mengetahui pengertian puasa, dan bagaimana menjalankan puasa dengan baik dan benar. Banyak orang-orang yang melaksanakan puasa hanya sekedar melaksanakan, tanpa mengetahui syarat sahnya puasa dan hal-hal yang membatalkan puasa. Hasilnya, pada saat mereka berpuasa mereka hanyalah mendapatkan rasa lapar saja. Sangatlah rugi bagi kita jika sudah berpuasa tetapi tidak mendapatkan pahala. Oleh karena itu dalam makalah ini saya akan membahas tentang apa itu puasa, tujuan, hikmah puasa dan lain-lain. B.     

Code Gray, Seven Segment, dan ASCII

Code Gray, Seven Segment, dan ASCII 1. GRAY CODING ·          Gambaran umum Gray Code? Gray code merupakan cerminan dari binary code (kode biner), yang artinya angka terkhir pada string dapat sama dengan angka awal.tetap dalam urutan terbalik,sehingga dapat memungkinkan untuk membangun dan meningkatkan kegunaan dari kode biner standar atau natural. FRANK GRAY ,peneliti Bell labs,dimana nama belakangnya digunakan (Grey Code) ,mengembangkan sistem bilangan biner ini untuk membantu mengontrol electromechanical switch. Saat ini, Grey code digunakan untuk berbagai macam Environment, terutama pada komunikasi digital dimana sinyal analog perlu diubah menjadi media digital. ·          Apa itu Gray Code? Gray code merupakan bentuk biner yang menggunakan metode yang berbeda dari incrementing dari nomor satu ke berikutnya. Dengan gray code, hanya terdapat satu perubahan keadaan dari satu posisi ke posisi lainnya. Fitur ini memungkinkan perancang sistem untuk melakukan beberapa