Mahkalah Agama Yahudi
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Berhubungan erat dengan korban, orang
Yahudi menganggap hari-hari tertentu sebagai hari-hari suci. Hari-hari suci
ini, di samping erat hubungannya dengan korban, juga erat kaitannya dengan
peristiwa-peristiwa sejarah, musim panen dan juga dengan hilal atau anak bulan, maka karena itu dalam makalah ini akan di
jelaskan apa-apa saja hari-hari suci bagi agama Yahudi dalam dalam bab
pembahasan.
B.
Rumusan Masalah
1. Sebutkan
apa-apa saja hari suci agama Yahudi ?
2.
Jelaskan hari-hari agama Yahudi ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hari-hari Suci
1.
Hari
Paskah
Paskah (bahasa Yunani: Πάσχα Paskha) atau
Ibrani (Pesakh berarti melewatkan), yakni kisah Allah membunuh anak-anak sulung Mesir. Menurut kalender Yahudi, Perayaan
ini selalu dimulai pada tanggal 14 Nisan yang bertepatan atau berselisih 1-2
hari sebelum atau sesudah bulan purnama dan
berlangsung selama satu minggu.
Yaitu hari raya yang dipestakan untuk merayakan pembebasan orang-orang Israel
dari perbudakan di Mesir.
Ciri utama dari perayaan Paskah adalah makan bersama keluarga di rumah
masing-masing yang dilakukan pada malam hari. Hidangan utama dalam perayaan ini
adalah domba Paskah dan perjamuan Paskah ini disebut seder. Sebelum
melakukan perayaan ini (beberapa jam sebelum tanggal 14 Nisan), domba paskah
tersebut disembelih di Bait Allah dan darahnya dipercikkan di atas altar. Namun, tradisi ini tidak
berlangsung lagi (atau setidaknya tidak dilakukan lagi di Bait Allah) sejak
Bait Allah runtuh pada tahun 70 Masehi.
Walaupun demikian, tradisi ini masih dapat dijumpai pada masyarakat Samaria yang memang
tidak menyembelih hewan kurban di Bait Allah.
Macam hari
raya Paskah:
a) 'Erev Paskah’ (Petang Paskah)
Imamat
23:5 “Dalam bulan
yang pertama, pada tanggal empat belas bulan itu, pada waktu senja, ada Paskah
bagi TUHAN”.[1]
b)
Hari raya utama bangsa Israel, mulai
bulan April, tanggal 14 Nisan sore (Ibrani, 'EREV PESAKH, hari terakhir sebelum
bulan purnama yang menyusul ekuinoks musim semi) dan berlangsung selama tujuh
hari. Pesta kuno musim semi yang dirayakan oleh para badui (para gembala
mengorbankan anak-anak domba sulung) telah diubah dalam rangka memperingati
peristiwa yang menjadi sebab berdirinya bangsa Israel, yaitu peristiwa
pembebasan orang-orang Ibrani dari Mesir dan penyeberangan Laut Merah yang
terjadi berkat bantuan TUHAN.
Darah domba
Paskah, seekor anak domba atau seekor kambing jantan berusia setahun dan tak
bercacat, ditampung secara khusus - sebab kemudian dengan menggunakan seranting
hisop - darah itu dipakai untuk menandai ambang-ambang pintu masuk
masing-masing rumah. Darah itulah yang membuat tulah kemusnahan luput dari
bangsa Israel. Yesus Kristus adalah Anak Domba Paskah. Hari Raya Paskah
menunjuk kepada hari kematian Yesus Kristus.
c)
Hari raya roti tak beragi (Khag
Hamatsot)
Imamat 23:6: Dan pada
hari yang kelima belas bulan itu ada hari raya Roti Tidak Beragi bagi TUHAN;
tujuh hari lamanya kamu harus makan roti yang tidak beragi.
Hari Raya Roti Tidak Beragi (Ibrani KHAG HAMATSOT, Keluaran 23:15), atau
Hari Raya Paskah (Ibrani- PESAKH, Imamat 23:5). Ini ditetapkan untuk
memperingati kelepasan bersejarah dari Mesir (Keluaran 10:2; 12:8,14). Hari
Raya Paskah adalah satu dari tiga perayaan tahunan, dan dirayakan pada tanggal
14 bulan pertama. Selama 7 hari harus makan roti yang tidak beragi (Ibrani, - MATSAH dan tidak
boleh melakukan pekerjaan berat. Hari pertama dan hari terakhir merupakan
perkumpulan kudus, karena itu korban-korban dipersembahkan (Bilangan 28:16-25;
Ulangan 16:1-8).
Hari raya ini berhubungan dengan pertanian; berlangsung selama tujuh hari.
Pada hari itu dipersembahkan korban buah-buah bungaran, lalu roti tak beragi.
Karena hari pertama pekan itu bertepatan - setidak-tidaknya sejak abad ke-7 SM
- dengan Paskah, maka dengan mudah sekali kedua hari raya itu disamakan.
2.
Hari
Pentekosta
Yaitu hari kelimah puluh. Hari ini merupakan hari
pesta Yahudi yang penting, yaitu pesta packa panen. Pentakosta (Shavuot) merupakan pesta panen gandum pada
hari kelima puluh sejak hari Sabat pertama
setelah paskah. Perayaan ini juga disebut sebagai perayaan tujuh pekan karena panengandum dilakukan pada minggu ketujuh setelah
menanamnya pada musim semi. Perayaan ini dirayakan dengan perjamuan Tobit 2:1 dan
mengunjungi YerusalemKisah Para Rasul 2:5-11. Perjamuan
yang diadakan tersebut disediakan bagi semua orang Ulangan 16:9-11.
Selain pesta
panen, Pentakosta juga diperingati sebagai hari turunnya Sepuluh Perintah Allah (Hukum Taurat). Dengan demikian, perayaan ini
juga dimaknai sebagai perayaan sejarah keselamatan. Perayaan ini dapat
berlangsung selama dua hari dan menjadi penutup masa raya Paskah.
3.
Hari
Perdamaian Besar
Yaitu hari kesepuluh bulan ketujuh, menurut
penanggalan Yahudi. Hari ini disebut juga sebagai hari penghentian penuh. Pada
hari ini semua orang harus berpuasa, dan korban harus dilakukan untuk menghapus
dosa
4.
Hari
Penebusan Dosa
Yiatu hari ini bernilai rohaniah bagi umat Yahudi,
sehingga dianggap sebagai hari yang sangat penting dan paling mereka
keramatkan. Hari ini jatuh pada sekitar akhir bulan keenam atau awal bulan
ketujuh kalender mereka.
5.
Hari
Bulan Baru
Yaitu orang Yahudi selalu merayakan dan mensucikan
hari pertama tiap-tiap bulan baru, yang dirayakan dengan korban dan perjamuan
makan bersama
6.
Tahun
Sabbath
Yaitu menurut kepercayaan umat Yahudi, selama tahun
yang ketujuh, tanah tidak boleh dikerjakan atau ditanami. Semua orang harus
istirahat
7.
Hari
Sabbath
Sabat adalah hari raya umat Yahudi yang
dimaknai sebagai hari kebebasan dari pekerjaan, sebagaimana Allah beristirahat pada hari ke-7 dalam penciptaan. Orang
Yahudi merayakan hari Sabat setiap hari Sabtu. Sabat
mengingatkan manusia akan kemampuannya untuk beristirahat., dimulai dari
tenggelamnya matahari di hari Jumat hingga tenggelamnya matahari di
hari Sabtu. Kaum Yahudi membersihkan rumah mereka sebagai
persiapan untuk menyambut hari Sabatt. Selain itu, mereka juga menyiapkan
makanan-makanan yang lebih baik dibanding biasanya.
Yaitu hari yang khusus disediakan untuk beribadat
kepada YeHoVah, karena pada hari itulah Dia berhenti dari pekerjaan-Nya
menjadikan alam semesta ini. Pada hari itu umat Yahudi harus:[2]
Berhenti dari pekerjaan sehari-hari
Tidak boleh menyalakan api
Mengadakan perjamuan kudus
Mengadakan korban dua kali biasa;
dan
Mengadakan perbaruan roti berhadapan.
Tidak ada dosa yang paling besar, menurut mereka,
selain dari dosa melanggar hari Sabbath ini.
Selama masa
ini, setiap orang dilarang untuk melakukan 39 jenis kegiatan. Karena menyalakan
api dan memasak termasuk dari kegiatan-kegoatan tersebut, maka kaum Yahudi
memasak masakan mereka satu hari sebelumnya.
Selain Sabat
yang berlangsung setiap hari Sabtu tersebut, ada juga yang disebut dengan Tahun
Sabat yang berlangsung selama tujuh tahun sekali. Pada tahun ini, segala
tanaman yang ada di ladang dapat dinikmati oleh setiap orang (tidak terbatas
oleh pemiliknya saja). Segala hasil panen yang didapat pada tahu ini juga
dilarang untuk diperjualbelikan. Selain itu, pada akhir tahun, segala hutang-hutang
yang dimiliki oleh seseorang dianggap telah lunas.
Yaitu hari ini dipandang sebagai hari raya
dalam Imamat 23:2-3 dan disebut Sabat, 'hari perhentian penuh' . Hari
ini ditandai dengan perkumpulan kudus (Yesaya 1:13), dan perhentian segala
pekerjaan. Hari itu merupakan hari kenikmatan (Yesaya 58:13).
Imamat 23:2 "Berbicaralah kepada orang Israel dan katakan kepada
mereka: Hari-hari raya yang ditetapkan TUHAN yang harus kamu maklumkan sebagai
waktu pertemuan kudus, waktu perayaan yang Kutetapkan, adalah yang berikut.
Imamat 23:3 Enam hari lamanya boleh dilakukan pekerjaan, tetapi pada hari
yang ketujuh haruslah ada sabat, hari perhentian penuh, yakni hari pertemuan
kudus; janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan; itulah sabat bagi TUHAN di
segala tempat kediamanmu.
8.
Tahun Baru
Yahudi
Bangsa
Israel mengenal 4 tahun baru, yaitu :[3]
1. Nisan (bulan pertama) sebagai tahun baru
agama, sekaligus
tahun baru kalender Yahudi
2. Elul (bulan ke-6) sebagai tahun baru
sepersepuluh lembu, atau
disebut juga sebagai hari ulang tahun seluruh hewan-hewan
3. Tisyri (bulan ke-7) (Rosh Hashanah)
sebagai tahun baru masyarakat sipil dan para raja, sehingga bulan ini lebih disebut
sebagai bulan pertama. Sebagai bulan ke-7, bulan ini menempati posisi sebagai Sabat bulan-bulan dan dikhususkan untuk
mengingat Allah dan alam
semesta.
4. Syebat (bulan
ke-11) sebagai tahun baru tanaman (Rosh ha-Shanah la-Ilanot) (disebut
juga hari raya Tu B'Shevat);
9. Hari Raya
Besar (High Holy Days)
Hari-Hari Raya Besar (atau juga disebut "Days of Awe")
adalah sebuah rangkaian festival yang berlangsung selama sepuluh hari yang
dimulai pada tanggal 1 Tisyri. Rangkaian
festival ini dimulai oleh Rosh Hashanah dan ditutup
oleh Yom Kippur.
Pada
rangkaian festival ini, semua orang diminta untuk mengenakan baju yang
sederhana untuk menunjukkan kerendahan hati mereka kepada Allah. Bahkan, di
hari Yom Kippur, mereka tidak mengenakan kulit dan perhiasan sama
sekali. Pada masa ini, kaum Yahudi menghabiskan sebagian besar waktu mereka
pada siang hari di Sinagoge.
Macam-macam
hari Raya Besar:
a. Festival Tahun Baru Rakyat (Rosh Hashanah)
Secara etimologis, Rosh Hashanah
berarti "permulaan tahun". Hari raya ini adalah pembuka festival
hari-hari raya besar. Hari raya
ini juga seringkali disebut sebagai Yom Teruah (Hari Meniup Shofar), Yom Hazikarom (Hari
Mengingat), Yom Hadim (Hari Penghakiman), atau Ianim Nora'€im
(Hari Pertobatan Sepuluh Hari).
Hari raya
ini adalah hari raya terpenting dalam hari raya Yahudi. Perayaan ini juga
adalah perayaan tahun baru yang paling meriah dan penuh khidmat dibandingkan
dengan perayaan tahun baru yang lainnya. Selain memperingati mengenai hari
penciptaan alam raya, pada hari ini juga diperingati hari kiamat. Hari raya ini dilangsungkan selama
dua hari.
Pada
perayaan ini, serunai yang
disebut shofar ditiup sepanjang
hari di sinagoge sebagai
tanda perayaan. Selain itu, ada makna-makna lain dari ditiupnya shofar
pada hari itu :
·
Allah dinobatkan sebagai raja pada hari
itu;
·
Pembuka masa sepuluh hari penyesalan
dan pertobatan;
·
Taurat diberikan di Sinai dengan iringan shofar;
·
Para nabi membandingkan berita
mereka dengan tiupan shofar;
·
Para serdadu yang menghancurkan Bait
Allah membunyikan shofar;
·
Mengingat kurban domba sebagai pengganti kurban
Ishak;
·
Shofar akan
dibunyikan pada hari kebangkitan.
b. Festival Pendamaian (Yom Kippur)
Hari raya
ini diperingati setiap tanggal 10 Tisyri dan
kepentingannya disejajarkan dengan Sabat, bahkan disebut juga Sabat dari segala
Sabat. Hari ini juga dianggap sebagai hari yang paling kudus dalam setahun, sekaligus penutup
festival tahun baru Yahudi. Seluruh perayaan dipusatkan di sinagoge dan para petugas
mengenakan jubah putih (kitel)
dan umat diwajibkan untuk menjaga keheningan. Pada perayaan Yom Kippur,
sebagai puncak dari festival hari-hari raya besar, umat Yahudi dituntut untuk
melakukan puasa dan
melakukan doa-doa secara terus-menerus hingga tengah malam. Perhiasan-perhiasan
tidak boleh dipakai pada masa ini, setidaknya di dalam Sinagoge.
2 hal
terpenting dalam perayaan ini adalah dua ekor lembu (atau kambing) yang dikebiri. Lembu pertama digunakan sebagai
kurban penghapus dosa dan lembu
lainnya digunakan sebagai kurban bakaran dan dipilih "tugasnya"
dengan cara diundi terlebih
dahulu. lembu yang jatuh menjadi kurban bakaran disembelih, lalu darahnya
dilumurkan ke atas penutup tabut perjanjian.
Penyembelihan ini dilakukan oleh Imam Besar dan para Imam dari suku Lewi. Lembu kedua tidak disembelih,
melainkan dicerca, dihina, dan dikutuki oleh seluruh umat Israel sebelum
dilepaskan oleh seseorang yang sudah dipilih. Hal ini melambangkan diangkutnya
seluruh dosa umat Israel ke padang pasir.
Berikut ini adalah hal-hal yang
perlu dilakukan selama hari raya ini :[4]
·
Berfokus pada pertobatan diri sendiri.
·
Memperbanyak amal dan melakukan
perbuatan baik.
·
Membaca kisah-kisah yang
menginspirasikan untuk bertobat.
·
Sebaiknya tidak menggunakan banyak
waktu untuk belajar mussar, walaupun dianjurkan untuk
mempelajarinya setiap hari.
·
Mempelajari mengenai doa-doa untuk
memahami maknanya.
·
Pengakuan dosa tdiak dilakukan hanya
untuk dosa-dosa besar, namun juga dosa-dosa kecil dan bahkan kelakuan-kelakuan
yang tidak kita yakin apakah itu dosa ataukah tidak.
·
Menuliskan komitmen mereka untuk
satu tahun ke depan dan melihat apakah mereka sudah melakukan apa yang mereka
komitmenkan selama setahun.
10. Hari Raya Pondok Daun (Ibrani:
sukkōt) atau perayaan tabernakel
Yaitu sebuah
hari raya Yahudi yang
merupakan perayaan pengucapan syukur bagi Israel atas hasil panen yang dirayakan
selama tujuh hari pada bulan purnama di antara bulan September dan Oktober. Perayaan
ini dimulai 4 hari setelah perayaan Yom Kippur. Pada perayaan
pengumpulan hasil panen anggur ini, orang mengenang zaman pengembaraan dalam
padang belantara Imamat 23:33-44. Perayaan
hari raya ini bersifat gembira.
Setiap laki-laki
Yahudi membangun sebuah pondok (sukkah)
berdinding tiga dan memiliki atap yang terbuat dari ranting palem dan dedaunan. Pondok-pondok
tersebut disiapkan untuk menyambut tujuh tamu mistis, yaitu Abraham, Ishak, yakub, Musa, Harun, Yusuf, dan Daud yang dipercaya akan datang ke
pondok yang dibuat itu selama festival tersebut berlangsung.
Tema utama
dari perayaan ini adalah untuk menyambut musim dingin. Setiap
pagi, para Imam membawa air dari mata airSiloam dan menyiramkannya sebagai pemujaan
di atas altar. Di hari terakhir, setelah para imam mengitari altar sebanyak
tujuh kali, mereka berdoa untuk datangnya hujan di musim dingin. Pada setiap
malam, 4 obor dinyalakan.
Dua hari pertama dianggap sebagai hari libur, dan banyak kegiatan dilarang.
Di hari kedelapan, perayaan ini ditutup dengan Hari Kedelapan Persekutuan Khidmat (Shemini
azeret). Di hari ini, orang tidak bekerja dan hanya berdoa bagi datangnya
hujan.
11. Festival Sukacita Taurat
Perayaan ini
adalah perayaan akhir pembacaan Kitab Taurat selama satu tahun lingkaran liturgi. Bagi umat Yahudi yang berada di
Israel, hari raya ini diadakan bersamaan dengan Hari Kedelapan Persekutuan
Khidmat (shemini azeret), namun bagi orang Yahudi diaspora, perayaan
ini dirayakan sehari setelah shemini azeret.
Pada
perayaan ini, "Sang Mempelai taurat" (hatan Torah) dan
"Sang Mempelai Kitab Kejadian" (hatan Beresyit) -gelar bagi
orang yang membacakan kalimat akhir (sekaligus kalimat pembuka) Kitab Taurat
dihormati seperti seorang raja.
12. Festival Kenisah (Hanukah)
Festival
Kenisah (Hanukah) atau juga
sering dusebut Penahbisan Bait Allah dirayakan di Yerusalem pada tanggal
25 Kislew selama 8
hari. Perayaan ini dirayakan bersamaan dengan masa Adven atau bahkan dengan hari raya Natal sehingga sering disebut secara
keliru sebagai Natal Yahudi. Pesta ini dirayakan sebagai peringatan Yudas Makabe yang menyucikan
dan membangun kembali Kenisah yang sudah
dirusak oleh lawan mereka. Dalam perayaan ini, umat berarakan sambil membawa
tongkat berhiaskan daun palem, mempersembahkan kurban, dan bernyanyi dengan
iringan alat musik. Perayaan ini dilaksanakan di rumah masing-masing keluarga.
Di
rumah-rumah maupun di Sinagoge, ada Menorah (lilin dengan delapan lengan
tambahan di kiri dan kanannya) yang dinyalakan satu per satu setiap hari selama
perayaan ini (mirip dengan kebiasaan menyalakan lilin satu per satu setiap
minggu dalam peringatan masa Adven). Rumah-rumah maupun Bait Allah dipenuhi
dengan lilin dan dekorasi yang terang. Pada hari kedelapan, cahaya dari seluruh
lilin yang telah menyala semua ditambah dengan cahaya matahari dan lampu-lampu
lainnya memenuhi ruangan Bait Allah dengan cahaya yang terang benderang
sehingga hari raya ini juga sering disebut dengan ritus cahaya.
13. Festival Pesta Undi (Purim)
Festival
Pesta Undi (Purim) diarayakan pada tanggal 13-15 Adar, atau menjelang tahun baru Yahudi.
Pada tanggal 13, umat berpuasa namun
merayakan pesta pada tanggal 14 dan 15. Dalam Ester 3:7, pesta ini
dikisahkan berhubungan dengan pergumulan dan perjuangan bangsa Yahudi diaspora di negeri
asing. Pada tanggal14, gulungan Kitab Ester (Megillat Esther) dibacakan.
Pada pesta
ini, semua orang minum sepuasnya hingga mabuk dan tidak mampu lagi membedakan
antara kutuk atas Haman dan berkat atas Mordekhai.
Ester 9:19 mengisahkan
tata cara perayaan ini, di mana masyarakat Yahudi mengadakan perjamuan dan
antar-mengantar makanan ke tetangga mereka.
14. Hari Duka Nasional (Tisha B'Av)
Hari Duka
Nasional ("Tisha B'Av", Tesha be-Ab) adalah hari pengenangan atas
penderitaan bangsa Yahudi yang dilaksanakan pada tanggal 9 Ab. Di sinagoga, dibacakan Kitab Ratapan nabi Yeremia, dan semua
orang berpuasa di hari ini. Dalam hari raya ini, umat Yahudi memperingati
kehancuran Bait Allah yang pertama (586 sM) dan kedua (70 M), pembantaian
pemberontak Yahudi oleh Roma (135),
pengusiran orang Yahudi dari Spanyol (1492) , dan
peristiwa menyedihkan lainnya yang terjadi pada umat Yahudi. Pada hari ini,
umat Yahudi berpuasa menjelang matahari terbenam dan berlangsung selama 25 jam,
sampai matahari terbenam di hari berikutnya. Kondisi berduka dan berpuasa tersebut
ditekankan pada saat ibadah petang (ma'ariv) dan doa amidah
sebelum pembacaan Kitab Ratapan.
15. Hari Kemerdekaan Israel
Hari
Kemerdekaan Israel diperingati setiap tanggal 14 Mei untuk
merayakan kemerdekaan bangsa Israel pada tanggal 14 Mei 1948. Hari raya ini
juga dijadikan sebagai hari libur nasional.
BAB
III
PENUTUP
Simpulan
Dalam
agama Yahudi terdapat beberapa hari-hari yang suci atau perayaannya, di
antaranya:
1.
Hari raya paskah
Yaitu hari raya
yang dipestakan untuk merayakan pembebasan orang-orang Israel dari perbudakan
di Mesir.
2. Hari raya pentakosta
Yaitu hari kelimah puluh. Hari ini
merupakan hari pesta Yahudi yang penting, yaitu pesta packa panen
DAFTAR PUSTAKA
Fajri rahmat, Ismail
Roni, Khairullah Zikri, Agama-agama Dunia, Yogyakarta: 2012
Comments
Post a Comment